Psikoanalisis

Halo semuanya...

Kali ini aku bakal bahas tentang psikoanalisis nih! Selamat membaca. 


Psikologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah. Ada lima hal dasar psikologi yang harus diketahui, salah satunya adalah psikoanalisis. Aliran psikoanalisis muncul pada tahun 1900 sebagai upaya memperdalam pandangan psikologis dan mengaitkannya dengan kemajuan bidang ilmu kedokteran. Psikoanalisis dikembangkan oleh Sigmund Freud, lahir pada tahun 1856. Orang menganggap teori psikoanalitik sebagai teori psikologi yang kontroversial karena hanya berbicara tentang impuls dan naluri hewani yang ada pada manusia, tetapi aliran psikoanalitik tidak mengizinkan psikoanalisa untuk mengukur. Sejauh mana mereka berusaha untuk mengeksplorasi dan memuaskan rasa ingin tahu mereka tentang psikologi ini. Mereka berlomba-lomba mengkritisi teori psikoanalitik Freud, yang dianggap non-empiris, non-measurement, dan non-explanatory. Oleh karena itu, karya ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang psikoanalisis dan memberikan wawasan tentang teori ini.

Tokoh-tokoh psikoanalisa:

1. Sigmund Freud 

Teori psikoanalisa dari Freud berfungsi sebagai tiga macam teori, yaitu:

1. Sebagai teori kepribadian

2. Sebagai teknik analisa kepribadian

3. Sebagai metode terapi

Sebagai teori kepribadian, psikoanalisa mengatakan bahwa jiwa terdiri dari tiga sistem yaitu:

A. Id

Id mempunyai prinsip guna mendapatkan kesenangan, sehingga id biasa dikatakan sebagai prinsip kesenangan. Bayi yang baru lahir adalah salah satu contoh dari Id. Bayi baru lahir adalah makhluk yang

bebas dari hambatan ego ataupun superego. Bayi akan berusaha memenuhi keinginannya tanpa memikirkan apakah itu hal yang baik untuk dirinya atau tidak. Seperti bayi yang selalu mengisap terlepas itu adalah puting susu ibunya ataupun jempol untuk memberikan rasa kepuasan.

Oleh sebab itu, id bersifat tidak realistis, tidak logis serta cuma mencari suatu kesenangan dengan mengirimkan dorongan untuk mencari rasa kepuasan diri. Id bekerja sesuai prinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Pleasure principle dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Tindakan Refleks (Refleks Actions)

merupakan reaksi otomatis yang dibawa sejak lahir seperti mengedipkan mata digunakan buat menangani pemuasan rangsang sederhana serta umumnya dapat langsung dilakukan.

b. Proses primer (Primary Process)

merupakan reaksi membayangkan sesuatu yang bisa mengurangi atau menghilangkan tegangan yang digunakan buat menangani stimulus kompleks, seperti bayi yang kelaparan membayangkan puting ibunya. Ia hanya mampu membayangkannya tanpa dapat membedakan antara imajinasi dan kenyataan untuk memuaskan kebutuhannya. Hal inilah yang kemudian memunculkan ego.

B. Ego

Ego adalah satu-satunya hal yang berhubungan dengan kenyataan. Ego adalah jembatan atau perantara antara id dan superego. Ego adalah sumber komunikasi manusia dengan dunia luar. Ego dikendalikan oleh prinsip realitas. Ego harus menyeimbangkan banyak tuntutan id dan superego yang tidak berhubungan dan saling bertentangan dalam memenuhi fungsi kognitif dan intelektualnya. Jadi ego selalu berusaha untuk mengendalikan tuntutan id dan superego yang buta dan tidak rasional, dan karena keduanya bertentangan, ego juga menimbulkan reaksi yang tidak nyaman. Oleh karena itu, ego menggunakan represi dan pertahanan dan mekanisme lain untuk melindungi dirinya dari ketakutan tersebut.

C. Super ego

Superego mewakili aspek- aspek moral serta ideal dari karakter dan dikendalikan oleh prinsip- prinsip moralitas serta idealis. Dorongan dorongan seksual serta kasar lewat proses represi. Superego memanglah tidak dapat memproduksi represi sendiri tetapi superego bisa memerintahkan ep buat melaksanakan perihal tersebut, superego mengawasi ego dengan ketat dan memperhitungkan aksi tersebut serta nilai tersebut dari ego. Rasa bersalah hendak timbul pada dikala ego berperan ataupun bertekad buat berperan apabila berlawanan dengan standar moral superego.

2. Carl Gustav Jung

Teori kompleksnya “psikis emosional” (feeling toned) yang merupakan hasil penyelidikan eksperimental bersama Franz Rikin, dengan judul “Diagnostische Assoziationsstudien”. Karya ini kemudian populer bahkan pada tahun 1907 mendapat pengesahan dan konfirmasi dari Sigmund Freud yang dikenal sebagai bapak psikoanalisa. Akan tetapi, pada tahun 1911 Jung menghentikan kerjasamanya dengan Freud karena pembantahan analisis Jung oleh Freud. Pada tahun 1921, Types diterbitkan dan menjadi pembeda posisi Jung dengan Freud yang merupakan peletak dasar psikologi analitis.

Jung membagi psyche (jiwa) menjadi tiga bagian,

1. Ego

Ego diidentifikasi sebagai alam sadar, biasa disebut conscious (kesadaran) yang apabila ditekankan akan menimbulkan ketidakseimbangan psikologis.

2. Alam Bawah Sadar Personal

Mencakup segala sesuatu yang tidak disadari secara langsung, tetapi bisa diusahakan untuk disadari. Alam bawah sadar meliputi kenangangan yang dapat dibawa ke alam sadar, namun tidak meliputi insting seperti yang disebutkan oleh Freud.

3. Alam Bawah Sadar Kolektif

Biasa disebut warisan psikis, merupakan tumpukan pengalaman sebagai spesies dan pengetahuan yang dimiliki sejak lahir, namun tidak dapat disadari secara langsung.

Secara fenomenologis, menurut Jung ada beberapa arketipe penting pada manusia yang mempengaruhi proses individualisasi, antara lain:

1. Persona, yaitu arketipe yang mencerminkan citra publik manusia di mata umum.

2. Anima dan Animus, merupakan peran pria atau wanita yang dapat dimainkan oleh individu.

3. Mana, merupakan kekuatan spiritual yang ada pada individu.

4. Self, yaitu cara individu membawakan kesatuan dari seluruh komponen kepribadian.

5. Shadow, merupakan sisi gelap kepribadian yang harus disembunyikan.

Jung menyebutkan bahwa dalam membahas dinamika psyche dikenal prinsip kerja ego yang terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Prinsip Oposisi, yaitu keinginan untuk mengendalikan lawan. Contohnya ketika memiliki pemikiran baik, maka tidak dapat dipungkiri akan muncul pikiran jahat disaat bersamaan.

2. Prinsip Kesamaan, ketika energi yang muncul dari oposisi dibagi kepada dua sisi berlawanan tersebut.

3. Prinsip Entropi, adalah kecenderungan oposisi hadir bersamaan, sedangkan energi yang ditimbulkan akan lenyap.

Tipologi kepribadian menurut Carl Gustav Jung ada dua, antara lain:

1. Introversi (Introvert)

Introversi merupakan tipe sikap atau kepribadian yang dicirikan dengan orientasi hidup yang mengarah pada muatan psikis subjektif.

2. Ekstroversi (Ekstrovert)

Ekstroversi yaitu tipe sikap yang dicirikan oleh konsentrasi minat dan perhatian terhadap objek eksternal.

3. Anne Freud

a. Ego Psychology

Ada perbedaan signifikan antara menganalisis anak-anak dan orang dewasa, dan perbedaan ini menyebabkan anna lebih menekankan ego dalam analisis anak daripada ketika memperlakukan orang dewasa. Perbedaan utamanya adalah bagaimana anak-anak tidak mengingat pengalaman traumatis awal seperti yang dilakukan orang dewasa. Sebaliknya, anak-anak menampilkan pengalaman perkembangan pada saat itu terjadi. Masalah bagi anak-anak mencerminkan hambatan bagi mereka untuk melakukan pertumbuhan normal. Daripada melihat masa kanak-kanak sebagai cerminan konflik antara id, ego, dan superego seperti halnya orang dewasa, anak-anak dipandang sebagai cerminan dengan banyak kerentanan yang dihadapi selamatransisi masa kanak-kanak, dan remaja, dan dewasa muda.

b. Developmental lines

Anna Freud menggunakan istilah developmental lines atau garis perkembangan yang digunakan agar anak anak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan hidup secara situasional, interpersonal, atau personal. Menurut Anna, garis perkembangan memiliki beberapa komponen dan karakteristik utama setiap garis, yaitu :

1. Dari ketergantungan menjadi kemandirian emosional

2. Dari menghisap menjadi makan makanan keras

3. Dari mengompol menjadi mengontrol urinasi

4. Dari tidak bertanggung jawab menjadi tanggung jawab dalam mengatur tubuh

5. Dari egosentrik menjadi kerjasama

6. Dari bermain menjadi bekerja

4. Alfred Adler

a. Teori Inferioritas Organ & Kompensasi

Adler mengemukakan pandangan bahwa manusia sangat sensitif terhadap penyakit pada organ yang "inferior" terhadap organ lain. Salah satu cara menyesuaikan diri dengan kelemahan adalah melalui kompensasi. Artinya, seseorang dapat menyesuaikan diri dengan kelemahan di salah satu bagian tubuhnya dengan mengembangkan kekuatan di bagian lain. Misalnya, seorang tunanetra dapat mengembangkan keterampilan pendengaran yang sangat sensitif.

b. Konsep Diri Kreatif

Adler menyimpang secara radikal dari teori Freud dan Jung dengan mengatakan bahwa manusia bukanlah korban dari lingkungannya atau warisan biologisnya. Meskipun lingkungan dan keturunan menyediakan bahan baku kepribadian, orang bebas mengatur bahan-bahan itu dengan berbagai cara. Misalnya, apakah perasaan rendah diri memfasilitasi pertumbuhan atau melumpuhkan seseorang adalah masalah pilihan pribadi. Dan, meskipun hidup pada dasarnya tidak berarti, seseorang bebas untuk menemukan makna dan kemudian bertindak "seolah-olah" itu benar. Konsepnya tentang diri kreatif menyejajarkan Adler dengan keyakinan eksistensial bahwa manusia bebas memilih takdirnya sendiri.

5. Karen Horney

a. Ketidaksepakatan Umum dengan Teori Freudian

Horney percaya bahwa gagasan Freudian seperti motivasi seksual yang tidak disadari, kompleks Oedipal, dan pembagian pikiran menjadi id, ego, dan superego mungian sesuai dengan latar budaya Freud dan pada masanya dalam sejarah tetapi memiliki sedikit relevansi dengan masalah yang dialami oleh orang orang selama tahun-tahun Depresi di Amerika Serikat. Dia menemukan bahwa masalah Idiennya berkaitan dengan kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki cukup uang untuk membayar sewa, membeli makanan, atau menyediakan perawatan medis yang memadai bagi keluarga mereka. Dia jarang menemukan konflik seksual yang tidak disadari sebagai penyebab masalah klien. Horney mencapai kesimpulan bahwa apa yang dialami seseorang secara sosial menentukan apakah dia akan memiliki masalah. psikologis, dan bukan konflik intrapsike (di antara id, ego, dan superego) yang telah dijelaskan oleh Freud.

b. Psikologi Feminin

Horney sangat tidak setuju dengan anggapan Freud. Menurutnya anatomi adalah takdir, kepribadian utama seseorang ditentukan oleh jeres kelamin. Sekali lagi, baginya, ciri-ciri kepribadian lebih ditentukan oleh faktor budaya daripada faktor biologis Sejak tahun 1923 Horney mulai menulis artikel tentang Salah satu penyesuaian adalah bergerak ke arah orang. bagaimana budaya memengaruhi perkembangan kepribadian wanita, dan dia terus menulis artikel semacam itu hingga tahun 1917. Artikel artikel ini telah disusun delamologi Femin 1923-1937/1967).


Comments

Popular posts from this blog

Pengantar Proses dan Fungsi Mental (Sensasi, Persepsi, Motivasi, Emosi)

Sensasi dan Persepsi

Pengantar Psikologi Umum 1