Pengantar Proses dan Fungsi Mental (Sensasi, Persepsi, Motivasi, Emosi)

 


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Hewlo psycholovers! Gimana nih kabarnya? Semoga sehat terus ya

Kita ketemu lagi diminggu ini dengan topik Pengantar Proses dan Fungsi Mental. Saya Elzira Ho perlahan-lahan akan membawa kalian berkelana menyelami psikologi supaya teman-teman semua bisa mendapat pengetahuan tentang ilmu yang sangat menarik ini. 

Oke! Minggu kemaren kita udah bahas sedikit nih tentang proses mental, seperti yang sudah kita ketahui Proses Mental adalah proses yang terjadi di otak berkaitan dengan aktivitas kognitif, yang nantinya akan mempengaruhi bagaimana manusia itu bersikap dan berperilaku. Proses mental ini ada banyak, tapi kali ini yang akan kita bahas yaitu sensasi, persepsi, motivasi, emosi.

1. Pengertian Sensasi

Sensasi adalah proses menangkap atau penerimaan stimulus (rangsangan) oleh panca indra (reseptor) dan tahap awal dalam penerimaan informasi. Tidak semua stimulus langsung diproses oleh otak, tapi stimulus yang diterima yaitu sesuatu yang memusatkan atensi. yang tidak berperan dalam penerimaan stimulus akan beristirahat. 

Contoh dari sensasi yaitu cahaya yang masuk ke mata, bunyi yang didengar oleh telinga, sentuhan pada kulit, dll.

2. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah tanggapan terhadap penerimaan sensasi dari panca indra atau reseptor. Persepsi merupakan proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra.

Contoh persepsi yaitu misalnya ada sebuah getaran bunyi yang diterima oleh telinga, beberapa orang memaknai itu sebagai suara yang indah, ada pula yang memaknai sebagai suara yang bising.

3. Transduksi dalam Proses Sensasi

Transduksi adalah prtoses perubahan sensasi dari organ-organ sensorik ke energi listrik. Ada dua cara tubuh berinteraksi yaitu dengan cara neuron (listrik) dan hormon (zat kimia). Contoh transduksi yaitu, getaran, sentuhan, dll akan diubah ke energi listrik melalui saraf.

4. Absolute Threshold

Absolute threshold adalah konsentrasi rangsangan terkecil  atau jumlah intensitas terendah yang diperlukan seseorang agar dapat merasakan sensasi. Misalnya, bunyi yang dapat didengar manusia berkisar 20 Hz-20.000 Hz, hingga jika ada bunyi yang kurang dari 20 Hz maka bunyi tersebut tidak dapat didengar oleh manusia. Jarak pandang manusia berkisar antara 20 kaki atau 6 meter, jika lebih dari itu maka manusia akan sulit untuk melihatnya.

5. Sensory Adaptation dan Sensory Habituation

Sensori Adaptation adalah menurunnya respon/kepekaan  dari alat panca indra (reseptor) ketika terpapar oleh stimulus yang berulang-ulang atau terus-menerus.

Sedangkan, Sensory Habituation adalah kurangnya kepekaan otak terhadap rangsangan yang terus-menerus dan berlebihan.

Perbedaan antara sensory adaptation dan sensory habituation terletak pada tempatnya. Sensory adaptation merupakan kurangnya kepekaan terhadap reseptor. Misalnya berada di dalam air awalnya terasa dingin tapi lama-lama kulit akan beradaptasi dan kamu tidak lagi merasa dingin. Sedangkan sensory habitiation terjadi karena kurangnya kepekaan otak terhadap rangsangan konstan. Misalnya adanya gesekan dari kain atau baju yang kamu pakai.

6. Just Noticeable Differences

Just Noticeable Differences adalah batas minimal agar dapat merasakan perbedaan antara dua sensasi. Misalnya, saat kamu membawa 2 kg beras lalu ditambah segenggam beras, maka tidak akan terasa perbedaan beratnya, dan mungkin harus menambah 0,5 kg lagi supaya kamu dapat merasakan perbedaan beratnya. Just Noticeable Differences merupakan perbedaan antara dua stimulus yang dapat disadari.

7. Somasthetic Senses, Kinesthetic Senses, dan Vestibular Senses

Somasthetic senses adalah sensasi terkait indra peraba, seperti sakit, temperatur, gatal, dll (sensornya ada di kulit). Kinesthetic senses adalah berkaitan dengan gerakan tubuh dan otot, postur tubuh, dan orientasi tubuh (sensornya ada di sendi, tendon). Vestibular senses adalah berkaitan dengan memberikan rasa keseimbangan dan pergerakan kepala (sensornya terletak di kanal setengah lingkaran di dalam telinga)

8. Perceptual Expectancy

Perceptual expectancy adalah kondisi dimana seseorang memiliki ekspektasi atau harapan terhadap persepsi dari sensasi yang diterima.

9. Motivasi dengan Persepsi

Motivasi merupakan dorongan yang dimiliki seseorang yang dapat merangsang untuk dapat melakukan tindakan-tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar seseorang untuk bertindak dan berperilaku. 

Bentuk motivasi ada 2:

  • Motivasi intrinsik (motivasi murni dari dalam diri)
  • Motivasi ekstrinsik (motivasi dari lingkungan

Motivasi dan persepsi dapat saling memengaruhi:

a. Motivasi memengaruhi persepsi

Contoh: Motivasi untuk menjadi orang yang kuat sehingga semua masalah yang ada dianggap sebagai tantangan bukan hambatan.

b. Persepsi memengaruhi motivasi

Contoh: seseorang memiliki persepsi bahwa orang pintar lebih dihargai, maka ia memiliki motivasi untuk menjadi pintar dengan belajar giat.

10. Self Actualization

Self actualization adalah puncak kematangan seseorang yang menimbulkan keinginan untuk mengembangkan serta memanfaatkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya untuk mecapai tujuan hidup. Contoh: termotivasi untuk menjadi yang terbaik.

11. Pengertian Emosi

Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu yang ditandai dengan perubahan postur, fisiologis, gestur, dan perasaan. Emosi dasar ada 7, yaitu terkejut, takut, matah, jijik, kecewa, senang, dan sedih.

12. Keterkaitan Antara Emosi dan Persepsi

a. Emosi memengaruhi persepsi

Contoh: Saat marah kita menganggap orang-orang yang menasehati kita sebagai orang yang menyebalkan. 

b. Persepsi memengaruhi emosi

Contoh: Seseorang memiliki persepsi bahwa banyak oarng tidak menyukainya, hingga ia merasa sedih.

13. Keterkaitan Ekspektasi dengan Persepsi

a. Ekspektasi memengaruhi persepsi

Contoh: Seseorang memiliki ekspektasi terhadap suatu minuman, tapi setelah dicoba ternyata tidak seperti yang dibayangkan.

b. Persepsi memengaruhi ekspektasi

Contoh: Seseorang memiliki persepsi bahwa fisika itu sulit, hingga ia memiliki ekspektasi bahwa ia akan kesulitan dalam belajar fisika. 

14. Keterkaitan Pengalaman Belajar dengan Persepsi

a. Pengalaman belajar memengaruhi persepsi

Contoh: Seseorang memiliki pengalaman mendapat nilai rendah disebuah matkul, hingga ia memiliki persepsi bahwa matkul tersebut merupakan pelajaran yang sulit.

b. Persepsi memengaruhi pengalaman belajar

Contoh: Seseorang memiliki persepsi bahwa biologi itu menyenangkan, hingga ia menjadi semangat belajar.

Nah, gimana nih? Pahamkan sama materi di atas?

Thank you for reading, see you next week :)

Assalamualaikum...

Comments

Popular posts from this blog

Sensasi dan Persepsi

Pengantar Psikologi Umum 1