Sensasi dan Persepsi
1. Sensasi
Sensasi adalah tahap awal dalam proses menerima informasi dari luar lingkungan manusia dalam rangka menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan (reseptor).
Contohnya: saat mata melihat cahaya, saat telinga mendengar suara, saat kulit bersentuhan dengan kain baju, saat lidah mengecap makanan, dan saat hidung mencium parfum.
2. Transduksi
Sensasi terjadi ketika reseptor khusus di organ indra seperti mata, telinga, hidung, kulit, dan pengecap diaktifkan, memungkinkan berbagai bentuk rangsangan dari luar menjadi sinyal saraf di otak. Proses mengubah rangsangan menjadi aktivitas saraf disebut transduksi.
3. Sensory Threshold
A. Difference threshold
Just noticeable difference merupakan perbedaan terkecil antara dua rangsangan yang bisa dideteksi secara konsisten dan akurat.
Contohnya: saat seseorang membawa dua kantung belanjaan yang sama berat. Salah satu kantung ditambahkan 5 gram agar beratnya berbeda dengan kantung belanjaan yang lain. Sehingga orang tersebut dapat mendeteksi perbedaan dari kedua kantung belanjaan.
B. Absolute threshold
Absolute threshold adalah tingkat rangsangan terendah yang dapat dideteksi seseorang secara sadar dari waktu rangsangan itu ada.
Contohnya: telinga manusia baru bisa mendengar saat gelombang bunyi sebesar 20 Hz-20.000 Hz.
4. Sensory Habituation dan Sensory Adaptation
A. Sensory habituation
Sensory habituation merupakan penurunan respon oleh otak terhadap stimulus yang sama yang terjadi berulang-ulang atau terus-menerus. Beberapa pusat otak bagian bawah menyaring rangsangan sensorik dan mengabaikan atau mencegah perhatian sadar terhadap rangsangan yang tidak berubah.
Contohnya: Seperti ketika kita tidak menyadari bahwa kulit kita selalu bersentuhan dengan fabrik baju, jika kita tidak memusatkan perhatian pada hal itu. Seperti kita tidak menyadari suara AC, jika tidak memusatkan pada hal itu.
B. Sensory adaptation
Sensory adaptation adalah proses di mana informasi yang konstan dan tidak berubah dari reseptor sensorik diabaikan secara efektif oleh otak. Pada sensory adaptation, sel reseptor itu sendiri menjadi kurang responsif terhadap stimulus yang tidak berubah dan reseptor tidak lagi mengirim sinyal ke otak.
Contohnya: saat kita berenang, lama kelamaan air kolam tidak lagi terasa dingin, dan akan terasa dingin kembali saat kita keluar dari kolam.
5. The Science of Seeing
A. Cahaya dan Mata
Berkenaan dengan sifat psikologisnya, ada tiga aspek persepsi kita tentang cahaya:
1. Kecerahan (brightness)
Kecerahan ditentukan oleh seberapa tinggi atau rendahnya gelombang cahaya itu sendiri. Semakin tinggi gelombangnya, semakin terang cahayanya. Begitupun sebaliknya, gelombang yang rendah akan menghasilkan cahaya yang redup.
2. Warna (color)
Warna cahaya ditentukan oleh panjang gelombangnya (dalam nanometer). Gelombang pendek berada di ujung biru visible spectrum, sedangkan gelombang panjang berada di ujung merah.
3. Saturasi (saturation)
Saturasi atau kejenuhan warnya cahaya ditentukan oleh kemurnian gelombang cahaya tersebut.
B. Persepsi Warna
1. Trichromatic Theory
Trichromatic theory adalah teori yang menyatakan ada tiga reseptor warna yang berbeda di retina. Sel kerucut di retina inilah yang memberi penglihatan warna. Teori ini mengatakan sel kerucut sensitif terhadap tiga warna berbeda: hijau, biru, dan merah.
2. Opponent-process Theory
Afterimages terjadi ketika sensasi visual bertahan untuk waktu yang singkat bahkan setelah stimulus asli dihilangkan. Jika seseorang menatap gambar bendera Amerika sebentar dan kemudian mengalihkan pandangan ke dinding putih kosong atau selembar kertas, orang itu akan melihat bayangan bendera itu. Orang tersebut juga akan segera menyadari bahwa warna bendera di afterimage semuanya salah—hijau untuk merah, hitam untuk putih, dan kuning untuk biru.
C. Buta Warna
1. Buta warna monokrom
Merupakan jenis buta warna yang paling langka. Orang penderita buta warna jernis ini tidak memiliki sel kerucut atau memiliki sel kerucut yang tidak berfungsi sama sekali. Pada dasarnya, jika mereka memiliki sel kerucut, mereka hanya memiliki satu jenis . Oleh karena itu, semuanya tampak menjadi abu-abu.
2. Buta warna dikromatik
Buta warna jenis ini terjadi karena memiliki satu sel kerucut yang tidak berfungsi dengan baik. Jadi, alih-alih mengalami dunia dengan penglihatan normal berdasarkan kombinasi tiga kerucut atau penglihatan trikromatik, individu dengan penglihatan dikromatik mengalami dunia dengan kombinasi dua kerucut atau warna. Kekurangan warna merah-hijau disebabkan oleh kurangnya fungsi kerucut merah atau hijau. Dalam Orang-orang ini melihat dunia terutama dalam warna merah, hijau, dan abu-abu.
6. The Hearing Science
A. Sound Waves and the Ear
Seseorang memiliki batas pada rentang frekuensi yang dapat didengarnya. Frekuensi diukur dalam siklus (gelombang) per detik, atau hertz (Hz). Batas manusia antara 20 dan 20.000 Hz, dengan paling sensitivitas dari sekitar 2.000 sampai 4.000 Hz.
B. Struktur Telinga
1. Telinga luar
Pinna, bagian luar telinga yang terlihat yang berfungsi sebagai semacam konsentrator, menyalurkan gelombang suara dari luar ke dalam struktur telinga. Pinna juga merupakan pintu masuk ke saluran pendengaran (atau saluran telinga), terowongan pendek yang mengalir ke membran timpani, atau gendang telinga.
2. Telinga tengah
Tiga tulang kecil di telinga tengah dikenal sebagai palu (malleus), landasan (incus), dan sanggurdi (stapes), masing-masing nama berasal dari bentuk tulangnya. Secara kolektif mereka disebut sebagai ossicles. Getaran ketiga tulang ini memperkuat getaran dari gendang telinga. Sanggurdi, tulang terakhir menyebabkan membran yang menutupi lubang telinga bagian dalam bergetar.
3. Telinga dalam
1. Membran jendela oval : getarannya memicu reaksi berantai lain di dalam telinga bagian dalam.
2. Koklea : struktur berbentuk siput yang berisi cairan. Ketika jendela oval bergetar, menyebabkan cairan di koklea bergetar. Cairan ini mengelilingi membran yang mengalir melalui bagian tengah koklea yang disebut membran basilaris.
3. Membran basilaris : tempat istirahat organ Corti yang berisi sel reseptor untuk indera pendengaran. Ketika membran basilar bergetar, akan menggetarkan organ Corti, dan menyebabkannya gesekan dengan membran di atasnya.
4. Sel rambut : sel khusus di dalam organ corti, yang merupakan reseptor suara.
C. Perceiving Pitch
Ada tiga teori utama tentang bagaimana otak menerima informasi tentang nada.
1. Place Theory
Merupakan ide yang diajukan pada 1863 oleh Hermann von Helmholtz kemudian dielaborasi dan dimodifikasi oleh Georg von Békésy. Di dalam Teorinya, nada yang didengar seseorang tergantung di mana sel-sel rambut yang dirangsang terletak pada organ Corti.
Contohnya: jika orang tersebut mendengar nada tinggi, semua sel rambut di dekat jendela oval akan terangsang, tetapi jika bernada rendah, sel rambut yang terangsang akan terletak lebih jauh di organ Corti.
2. Teori frekuensi
Dikembangkan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1886, menyatakan bahwa nada berhubungan dengan seberapa cepat membran basilaris bergetar. Semakin cepat membran bergetar, semakin tinggi nada yang diterima; semakin lambat bergetar, semakin rendah nadanya. (Dalam teori ini, semua neuron pendengaran akan menyala pada saat yang bersamaan).
3. Volley Principle
Dikembangkan oleh Ernest Wever dan Charles Bray, yang menjelaskan nada dari sekitar 400 Hz hingga sekitar 4000. Menurut teorinya, kelompok neuron pendengaran melakukan proses bergiliran menembak yang disebut volleying. Jika sebuah seseorang mendengar nada sekitar 3000 Hz, itu berarti tiga kelompok neuron ternyata telah mengirim pesan ke otak — grup pertama untuk 1000 Hz pertama, yang kedua grup untuk 1000 Hz berikutnya, dan seterusnya.
D. Types of Hearing Impairment
Gangguan pendengaran adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kesulitan dalam mendengar.
1. Gangguan Pendengaran Konduksi
Gangguan pendengaran konduksi, atau gangguan pendengaran konduktif, mengacu pada masalah mekanisme telinga luar atau tengah dan berarti getaran suara tidak dapat diteruskan dari gendang telinga ke koklea. Penyebabnya mungkin gendang telinga yang rusak atau kerusakan pada tulang telinga tengah (biasanya karena infeksi). Pada gangguan semacam ini, penyebabnya dapat diobati, misalnya dengan alat bantu dengar.
2. Gangguan Saraf Pendengaran
Pada gangguan saraf pendengaran, atau gangguan pendengaran sensorineural, masalahnya terletak di telinga bagian dalam atau di jalur pendengaran dan area kortikal otak. Ini adalah jenis gangguan pendengaran permanen yang paling umum. Penyebabnya adalah hilangnya sel-sel rambut di koklea, dan paparan suara keras yang dapat merusak sel-sel rambut, dan bisa juga disebabkan oleh infeksi atau suara keras termasuk musik keras di headphone. Paparan suara keras yang terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan permanen dan gangguan pendengaran.
7 . Chemical Sense
Indera pengecap dan indera penciuman sangat erat hubungannya. Tanpa masukan dari hidung, sebenarnya hanya ada empat, atau mungkin lima, jenis sensor rasa di mulut.
A. Indra perasa
1. Taste Buds
Taste buds adalah nama umum untuk sel reseptor rasa, jenis khusus neuron yang ditemukan di mulut yang bertanggung jawab atas indera perasa, atau pengecapan. Sebagian besar kuncup pengecap terletak di lidah, tetapi ada beberapa di langit-langit mulut, pipi, di bawah lidah, dan di tenggorokan juga.
2. Papila
Setiap kuncup pengecap memiliki sekitar 20 reseptor yang sangat mirip dengan tempat reseptor di daerah yang menerima neuron di sinaps. Faktanya, reseptor pada kuncup pengecap bekerja persis seperti situs reseptor pada neuron, mereka menerima molekul berbagai zat yang masuk ke dalam reseptor.
3. The Five Basic Tastes
Pada tahun 1916 seorang psikolog Jerman bernama Hans Henning mengusulkan bahwa ada empat rasa utama: manis, asam, asin, dan pahit. Lindemann (1996) mendukung gagasan bahwa ada reseptor rasa jenis kelima yang mendeteksi rasa "berkuah" yang menyenangkan yang terkait dengan makanan seperti sup ayam, tuna, rumput laut, keju, dan produk kedelai, antara lain. Lindemann mengusulkan bahwa rasa kelima ini disebut umami, kata dalam bahasa Jepang yang pertama kali diciptakan di 1908 oleh Dr. Kikunae Ikeda dari Universitas Kekaisaran Tokyo untuk menggambarkan rasanya. Dr Ikeda berhasil mengisolasi zat dalam rumput laut yang menimbulkan sensasi umami atau glutamat.
B. The Sense of Scents: Olfaction
Seperti indera perasa, indra penciuman adalah indera kimiawi. Kemampuan mencium bau disebut penciuman, atau indera penciuman. Bagian dari sistem penciuman yang mentransduksi bau, mengubah bau menjadi sinyal otak terletak di bagian atas saluran hidung. Area sel reseptor olfaktorius ini hanya sekitar satu inci persegi di setiap rongga namun mengandung sekitar 10 juta reseptor olfaktorius.
1. Olfactory Receptor Cells
Sel reseptor penciuman masing-masing memiliki sekitar setengah lusin "rambut" kecil yang disebut silia, yang menonjol ke dalam rongga. Seperti taste buds, ada situs reseptor pada sel-sel rambut ini yang mengirim sinyal ke otak ketika dirangsang oleh molekul zat yang ada di udara bergerak melewatinya.
2. The Olfactory Bulbs
Bulb olfactory terletak tepat di atas rongga sinus di setiap sisi otak tepat di bawah lobus frontal. Reseptor penciuman mengirim sinyal saraf mereka langsung ke tempat ini, melewati thalamus, pusat relay untuk semua informasi sensorik lainnya. Informasi olfaktorius kemudian dikirim dari bulbus olfaktorius ke area korteks yang lebih tinggi.
8. Somesthetic Sense
Secara bahasa somesthetic sense dapat kita artikan sebagai indra tubuh atau indra somestetik, sesuai dengan arti kata “Soma” yaitu “tubuh” dan “Esthetic” yang berarti “perasaan”. Somesthetic sense merupakan indra yang terdapat pada tubuh, terdiri atas indra kulit, indra kinestetik dan propioseptif serta indra vestibular.
A. Indra Kulit
Kulit merupakan organ yang berukuran besar dan dapat mencapai ukuran sekitar 20 kaki persegi. Kulit memiliki begitu banyak kegunaan, selain untuk menahan cairan dalam tubuh dan menjaga agar bakteri tidak masuk ke dalam tubuh, kulit juga memiliki fungsi untuk menerima dan mengirim informasi dari dunia luar ke dalam sistem saraf pusat. Indra kulit sensitif terhadap tekanan, sentuhan dan suhu.
1. Jenis-Jenis Reseptor Sensor pada Kulit
Terdapat begitu banyak reseptor pada kulit, akan tetapi beberapa reseptor tersebut hanya akan sensitif terhadap satu jenis sensasi saja. Terdapat reseptor yang merespons hanya terhadap tekanan, terdapat juga reseptor yang merespons terhadap rasa sakit.
Contohnya: jika kita tidak sengaja menyentuh air panas, maka reseptor Ruffini akan aktif sebagai reseptor panas.
2. Nyeri
Nyeri somatik merupakan system peringatan tubuh bahwa ada sesuatu yang sedang atau akan rusak.
Contohnya: ketika kaki kita kejatuhan sesuatu yang berat maka rasa nyeri akan langsung terasa.
B. Indra Kinestetik dan Propioseptif
Reseptor khusus yang terletak di otot, tendon, dan sendi ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai pergerakan tubuh yang terjadi, selain itu, reseptor ini juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran kita akan pergerakan tubuh kita sendiri atau dapat disebut dengan Kinesthesia.Reseptor ini juga berfungsi untuk memberikan informasi propioseptif, yaitu berfungsi untuk memberi tahu kita mengenai posisi bagian tubuh kita.
Contohnya: saat kita menutup mata dan menggerakkan tangan, kita akan tahu dimana letak tangan kita tersebut karena adanya reseptor yang disebut dengan propioseptor ini.
C. Indra Vestibular
Indra vestibular merupakan indra yang berpengaruh terhadap keseimbangan karena indra ini berfungsi untuk memberi tahu posisi beserta perpindahan tubuh. Struktur dari indra ini terletak di ruang telinga bagian dalam. Terdapat dua organ vestibular, yaitu organ otolith dan saluran setengah lingkaran.
1. Organ Otolith
Merupakan kantung kecil yang terletak dibawah koklea. Pada kantung-kantung ini terdapat cairan berupa jelly dimana kristal-kristal kecil yang tersuspensi. Kristal akan bergetar saat kepala bergerak, yang kemudian menggetarkan cairan dan memicu reseptor seperti rambut kecil di permukaan bagian dalam kantung lalu memberi tahu apakah kita bergerak maju, mundur, menyamping, atau naik turun.
2. Saluran Setengah Lingkaran
Merupakan tiga tabung yang berbentuk setengah lingkaran yang juga berisi cairan yang akan merangsang reseptor berupa rambut saat bergerak atau berputar.
3. Teori Konflik Sensorik
Teori ini mejelaskan tentang mabuk perjalanan dimana informasi dari mata bertentangan dengan informasi dari indra vestibular, yang mengakibatkan pusing, mual dan sebagainya.
9. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses dimana stimulus sensasi diterima oleh seseorang akan disampaikan keotak untuk diterjemahkan. Persepsi setiap orang terhadap suatu hal akan berbeda beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu seseorang tersebut.
Contohnya: saat seseorang mendengar sebuah musik dia mengartikannya sebagai sesuatu yang menyedihkan, tapi mungkin saja orang lain mempersepsikannya sebagai sesuatu yang menyenangkan. Hal ini tergantung dengan pengalaman dan cara pandang individu.
A. Teori Persepsi Gestalt
Figure Ground Organization adalah kecenderungan untuk mempersepsikan objek atau sosok yang ada di belakang objek lain.
Prinsip Persepsi Gestalt:
1. Proximity (Nearness). Yaitu Kecenderungan untuk melihat sebuah objek yang berdekatan sebagai satu kelompok dan objek yang berjauhan berbeda kelompok
2. Similarity. Yaitu Kecenderungan untuk melihat sebuah objek yang memiliki kesamaan seperti ukuran, warna dan jenis merupakan satu kelompok
3. Closure. Yaitu Kecenderungan untuk melengkapi celah atau bagian bagian yang kosong.
4. Continuity. Yaitu Kecenderungan untuk membuat dan melihat pola pola yang terus berlanjut.
C. Depth Perception
Depth perception atau persepsi kedalaman adalah kemampuan untuk melihat suatu objek secara tiga dimensi. Ada dua syarat untuk memahami depth perception ini yaitu monocular cues atau penggunaan satu mata dan binocular cues atau penggunan kedua mata untuk melihat kedalaman suatu objek.
D. Perceptual Illusions
Ilusi adalah persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
1. The Herman Grid
Ketika kita melihat gambar diatas, maka disetiap celah kotak persegi hitam kita akan melihat kotak persegi berwarna putih. Namun ketika kita melihatnya langsung, kotak tersebut akan menghilang. Hal ini disebut Herman Grid Illusion.
2. Muller Lyer Illusion
Saat kita memperhatikan kedua garis diatas, kita berpikir bahwa kedua garis tersebut memiliki panjang yang berbeda. Namun pada kenyataannya kedua garis tersebut memiliki panjang yang sama.
3. The Moon Ilusions
Sebuah ilusi ketika ukuran bulan lebih besar daripada ukuran biasanya yang terlihat dilangit.
4. Illusion of Motions
Ketika kita melihat sebuah objek yang seperti bergerak, namun pada kenyataanya objek tersebut tetap dalam keadaan diam. Hal ini disebut illusion of motion. Salah satu penyebab terjadinya illusion of motions adalah pencahayaan suatu objek.
E. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Perceptual Expectancy yaitu kecenderungan seseorang untuk memandang sesuatu dengan cara tertentu karena pengalaman atau harapan mereka sebelumnya
1. Top-Down Processing adalah penggunaan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya untuk mengatur suatu individu menjadi satu kesatuan yang utuh.
2. Bottom-Up Processing adalah analisis fitur yang lebih kecil untuk membangun persepsi yang lebih utuh









Comments
Post a Comment